-->

Kamis, 17 Maret 2011

MARJINAL "UNJUK GIGI" DI BERLIN

Berlin - Punker Indonesia mengadakan pameran seni di Berlin. Melalui pameran yang bertemakan JAK-ART-A, Taringbabi membawa bendera Punk kedalam karya-karya seni mereka. Dalam pameran yang diadakan pada tanggal 12 - 27 Agustus yang lalu, mereka menampilkan beberapa lukisan, yang sebagian besar merupakan hasil protes mereka terhadap politik yang sedang bergejolak di Indonesia. Dalam pameran tersebut juga dijual T-Shirt, pin Marjinal, stiker, dan CD musik dari Album terbaru mereka, PREDATOR.
Taringbabi-Marginal merupakan grup Punk Indonesia yang menuangkan sensasi pilitik, komunitas punk, kebebasan berseni, dan beberapa aspek sosial lainnya kedalam karya mereka. Komunitas punk di Indonesia selama ini sering dianggap sebagai komunitas gelap. Penampilan seram dengan tattoo di tubuh, berpakaian sesukanya, dan memakai rantai serta aksesoris yang unik, sering membuat mereka terpojok sebagai warna hitam yang selalu berhubungan dengan kekerasan dan hal negatif di negri kita tercinta . Kini, Taringbabi atau juga sering disebut Marginal membuktikan semua anggapan tersebut merupakan kesalahan besar. Dalam lagunya yang berjudul Masberto, mereka menuangkan kritiknya atas pendapat negatif dari masyarakat ataupun media di tanah air, berikut salah satu lirik lagunya:
" .. Masberto, Masberto, Masberto, kami senang jadi Masyarakat Ber-Tattoo.. yang penting hatinya kagak ber-tattoo.. "
Dalam lagunya tersebut mereka menjelaskan bahwa komunitas Punk hanyalah orang-orang merdeka yang mengekspresikan karya nya, salah satunya melalui seni tattoo. Dalam Albumnya yang berjudul Predator, mereka banyak menuangkan kritik mereka terhadap masalah kekerasan senjata, kemiskinan, korupsi, buruh, kesehatan, pendidikan dan berbagai polemik sosial di Indonesia.
"Anak Punk mah gak usah ditakutin, mereka baik-baik kok, jangan takut cuman gara-gara luarnya doang.. sekarang malah kebalik, banyak orang jahat yang luarnya rapih.. hayoo.. "
"..sekarang zaman sudah berubah, kami saja sekarang berteman dengan kyai, disuruh manggung lagi di acara pengajian.. jadinya ibu-ibu pengajian ikutan menikmati juga musik anak Punk.." tutur Mike Marjinal, ketika berbincang-bincang dengan sahabat PPI Berlin di pameran JAK-ART-A.
Bersama dengan sahabat PPI Berlin e.V., Taringbabi sempat "nge-jam" bareng. Dua buah lagu dinyanyikan saat kumpul-kumpul di ACUDgalerie Berlin. Terlihat asik dan seru, kolaborasi inipun akhirnya mereka realisasikan dalam sebuah pertunjukan dalam peringatan HUT RI di KBRI Berlin. Beberapa sahabat PPI Berlin terlihat tersenyum dan semangat, ketika mereka bersama-sama menyanyikan lagu-lagu ciptaan Marginal, pada latihan pertunjukan yang berlangsung kurang dari 1 minggu sebelum pertunjukan.
"gilaa.. gue kira lagunya bakalan nge-Punk banget, ternyata bisa juga dibuat nge-jam pakai akustik.. seru banget latihan bareng mereka.." tutur Tantri, salah seorang sahabat PPI Berlin yang ikut bernyanyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar